Megapolitan.co – Polemik antara Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, dengan orang tua siswa, Tri Indah Alesti, akhirnya berakhir damai. Kasus dugaan penganiayaan yang sempat dilaporkan ke polisi tersebut resmi dicabut setelah kedua belah pihak bertemu dan saling memaafkan.
Pertemuan berlangsung di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, dan disaksikan oleh Sekda Provinsi Banten Deden Apriandhi, Sekda Kabupaten Lebak, anggota DPRD Banten, perwakilan PGRI Lebak, serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Dalam pertemuan itu, Kepala Sekolah Dini Pitria tampak haru dan mengaku lega karena permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Ia mengaku sempat merasa sedih dan takut dengan pemberitaan yang meluas hingga menjadi perhatian publik nasional.
“Saya sangat sedih dan waswas dengan kejadian ini. Namun setelah bertemu dan saling memaafkan, saya merasa lega dan bersyukur. Tidak ada perasaan benci sedikit pun kepada siswa saya. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik,” ujar Dini dengan mata berkaca-kaca di lokasi, Kamis 16 Oktober 2025.
Dini juga berharap seluruh pihak dapat mendukung proses pemulihan psikologis di lingkungan sekolah, terutama bagi siswa dan tenaga pendidik.
Sementara itu, Tri Indah Alesti, orang tua dari siswa yang terlibat, menyampaikan rasa terima kasihnya atas penyelesaian damai ini.
“Saya berterima kasih karena persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik dan penuh rasa saling memaafkan. Semoga menjadi pelajaran untuk semua pihak,” ucap Tri Indah.
Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi, yang turut memfasilitasi proses damai tersebut menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi seluruh pihak, terutama di dunia pendidikan.
“Apa yang terjadi kemarin adalah pelajaran berharga. Kami akan memberikan bimbingan konseling dan pendampingan psikolog bagi siswa agar situasi di sekolah bisa kembali kondusif,” kata Deden.
Ia berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi antara pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua, agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus ini bermula ketika seorang siswa berinisial ILP (17) kedapatan merokok di area kantin sekolah pada awal Oktober 2025. Kepala sekolah kemudian menegur siswa tersebut dengan nada keras. Dalam situasi yang memanas, Dini diduga menampar siswa itu. Insiden tersebut kemudian viral di media sosial dan dilaporkan ke Polres Lebak oleh pihak keluarga.
Akibat kejadian itu, ratusan siswa SMAN 1 Cimarga sempat melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes. Pemerintah Provinsi Banten kemudian menonaktifkan sementara Dini Pitria untuk menenangkan situasi serta melakukan proses mediasi antara kedua belah pihak.






Tinggalkan Balasan