Megapolitan.co – Hutan lebat Desa Munggu, Kecamatan Sungai Selan, Bangka Tengah, nyaris menelan nyawa Eko Susanto (45). Setelah sempat dilaporkan hilang selama tiga hari, warga asal Lampung Selatan itu ditemukan di hutan dalam kondisi lemas.

Peristiwa bermula pada Minggu, 20 Juli 2025. Kala itu sekitar pukul 05.00 WIB, Eko berangkat dari kediamannya di Pasir Putih, Pangkalpinang, menuju pondok kebun milik Ibu Ambro. Ia pun tiba sekira pukul 06.00 WIB. Usai menitipkan sepeda motornya, Eko berpamitan untuk mencari burung di hutan.

Namun, Eko yang biasanya pulang sebelum waktu Maghrib, ternyata tak kunjung kembali hingga malam menjelang. Hal tak biasa ini membuat keluarga korban panik.

“Biasanya korban pulang pukul 17.00 WIB, namun hingga malam hari belum kembali. Karena khawatir, pemilik pondok melaporkan ke warga dan Babinsa setempat,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, Selasa, 22 Juli 2025.

Warga sempat menyisir hutan malam itu, namun tak menemukan jejak Eko. Keesokan harinya, pihak keluarga melapor ke Basarnas. Tim rescue pun diterjunkan untuk menyusuri belantara, berharap menemukan korban sebelum terlambat.

Namun sebelum tim mencapai lokasi penuh semak dan pepohonan rimbun, kabar melegakan datang. Seorang warga menemukan korban sekitar dua kilometer dari titik awal pencarian. Kondisi korban dikabarkan sangat lemah.

“Saat ditemukan, korban lemas. Ia kami evakuasi dan dibawa pulang ke rumahnya di Pasir Putih,” kata Oka.

Kepada petugas, Eko mengaku mulai tersesat sejak pukul 17.00 WIB di hari pertama. Ia berjalan tanpa arah, kehilangan orientasi di tengah hutan yang asing. Baru pada hari ketiga, suara penebang kayu menjadi penyelamat. Ia mendekat dan meminta tolong, hingga akhirnya bisa kembali ke pondok.

Atas kejadian ini, Oka mengingatkan kepada masyarakat, terutama para pencari burung, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan meski sudah sering keluar masuk hutan.

megapolitanco
Editor