Megapolitan.co – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa seluruh regulasi terkait harga eceran tertinggi (HET) beras akan direvisi sesuai dengan hasil arahan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) pemerintah.
Dalam skema baru yang tengah disiapkan, HET tidak lagi akan dibedakan antara kategori medium dan premium. Pemerintah berencana menetapkan satu harga maksimum untuk seluruh jenis beras umum di pasaran.
“Kalau kemarin kan ada HET medium, HET premium. Tadi Pak Menko sudah putuskan maksimum aja berapa,” kata dia di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, dikutip IDN Times, Jumat, 25 Juli 2025.
Arief mengatakan, dengan aturan baru yang sedang disiapkan, maka harga beras akan lebih rendah dibandingkan HET beras premium. Sebagai perbandingan, HET beras premium saat ini adalah Rp 14.900 di zona satu.
Menurutnya, dengan sistem baru, hanya akan ada batas atas harga, bukan lagi klasifikasi berdasarkan label premium atau medium. Penyesuaian harga tersebut sedang dalam proses perhitungan oleh pemerintah.
“Kalau ngelihat kayak gini kira-kira lebih mahal atau gak? Lebih rendah lah,” ujarnya.
Arief mengatakan, keputusan akan diambil melalui rapat lanjutan. Seluruh proses dilakukan secepat mungkin, mengingat temuan di lapangan menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara label dan isi kemasan beras yang beredar.
Menurut dia, masyarakat nantinya akan memilih produk berdasarkan pengalaman terhadap merek tertentu, bukan lagi berdasarkan label premium atau medium.
“Kita pengennya cepet lah. Kan tadi udah lihat kan, nyatanya berasnya premium, isinya gak premium. Daripada kayak begitu udah aja kan, beras gitu kan. Nanti orang lihat preferensi aja,” kata dia.
Dalam hal kualitas, Arief mengatakan, standar akan tetap diperhatikan. Rincian mengenai aspek teknis seperti kadar air dan kadar beras patah (broken) masih akan dirumuskan lebih lanjut.
Dia menekankan pentingnya menjaga kualitas beras agar konsumen tetap mendapat produk sesuai ekspektasi, dan produsen tetap memiliki insentif untuk menjaga mutu.
“Mau dirapatkan. Kualitasnya harus bagus lah. Nanti kan kalau brand itu berarti kan orang akan preferensi brand itu ya berdasarkan dia sudah pengalaman beli beras apa,” tandasnya.






Tinggalkan Balasan