Megapolitan.co – Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto menghadirkan terobosan baru dalam dunia pendidikan Indonesia.
Tidak hanya memberikan akses belajar gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin kategori desil 1 dan 2, program ini juga menanamkan nilai luhur toleransi dan kebhinekaan melalui sistem pendidikan berasrama.
Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang, berbeda suku, bahasa, dan agama, hidup bersama, belajar saling menghargai, dan tumbuh dalam suasana persaudaraan yang mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Di Sekolah Rakyat Banyuwangi, suasana kebersamaan tumbuh tanpa sekat. Salah satu siswinya, Enik, menjadi contoh nyata semangat toleransi yang tumbuh di lingkungan sekolah.
Sebagai siswi beragama Hindu, Enik hidup berdampingan dengan teman-temannya yang beragama Islam, Kristen, dan Katolik dalam suasana penuh rasa hormat.
“Keberagaman adalah kekayaan bangsa. Menghormati sesama adalah kunci utama membangun bangsa yang harmonis,” ujar Enik dalam keterangannya tertulis, Minggu (2/11/2025).
Menurut para guru, nilai-nilai seperti saling menghormati dan menerima perbedaan sudah menjadi bagian dari keseharian di asrama.
Para siswa dibiasakan untuk berbagi, bekerja sama, dan menghormati ruang ibadah satu sama lain, menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter bangsa.
Sekolah Rakyat Surakarta: Wadah Persatuan yang Hidup
Di SRMA 17 Surakarta, prinsip toleransi dan keberagaman diterapkan secara konsisten. Fasilitas ibadah disediakan untuk semua agama, memastikan setiap siswa dapat beribadah sesuai keyakinannya tanpa gangguan.






Tinggalkan Balasan