Megapolitan.co – Di tengah kesibukan orang tua yang harus bekerja, menitipkan anak di Tempat Penitipan Anak (TPA) sering kali menjadi pilihan terakhir. Namun di balik kenyamanan semu itu, tersimpan risiko yang mengintai jika orang tua lengah dalam memilih tempat penitipan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, mengingatkan para orang tua agar lebih selektif dan berhati-hati dalam menentukan TPA bagi buah hati mereka.
Ia menegaskan, idealnya tempat penitipan anak harus tersedia sertifikasi resmi dari lembaga pemerintah, salah satunya dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).
“Bagi orang tua yang terpaksa harus menitipkan anak karena bekerja, jangan sembarangan menitipkan anak. Carilah yang bagus, yang sudah tersertifikasi lembaga pemerintah,” katanya, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Menurutnya, kesalahan memilih tempat penitipan anak bisa berujung fatal. Tak sedikit kasus pengasuh yang bersikap kasar, bahkan melakukan kekerasan terhadap anak didiknya. Karena itu, kehati-hatian menjadi kunci utama agar anak tetap terlindungi.
“Ada beberapa kasus, tempat penitipan anak tapi pengasuhnya galak, melakukan kekerasan, ini tentu harus dihindari. Makanya harus memilih tempat penitipan anak dengan selektif,” ujarnya.
Nuroji menekankan, selektif bukan sekadar anjuran, melainkan keharusan. Sebab, pengasuhan yang salah dapat berdampak langsung terhadap psikologis anak di masa tumbuh kembangnya.
“Dengan banyaknya ibu rumah tangga yang juga ikut bekerja, maka tempat penitipan anak tidak bisa dihindari. Sehingga penting memilih yang terbaik, karena ini bicara tentang psikologis anak nantinya,” paparnya.
Sementara itu, pemerintah melalui Kemendukbangga berupaya menghadirkan solusi lewat program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), sebuah layanan pengasuhan anak terpadu yang dikembangkan agar anak-anak mendapatkan perhatian dan perlindungan yang layak.
“Upaya ini merupakan upaya kami menghadirkan tempat-tempat penitipan anak berkualitas. Untuk membantu orang tua yang harus bekerja sehingga terpaksa menitipkan anaknya,” ujar Perwakilan Kemendukbangga Jawa Barat, Della Ariyanti.
Lewat program ini, pemerintah berusaha menjawab keresahan para orang tua yang dihadapkan pada dilema antara tanggung jawab bekerja dan ketenangan hati meninggalkan anak.
Namun, peringatan dari DPR menjadi pengingat keras: keamanan anak bukan hal yang bisa dititipkan sembarangan.






Tinggalkan Balasan