Megapolitan.co – Maulan Aklil (Molen) secara terbuka menyampaikan permintaan maaf dalam acara Rapat Pleno Terbuka Penetapan dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang 2025 yang digelar KPU, Rabu, 23 Juli 2025.
Didampingi pasangannya, Zeki Yamani, Molen yang ditetapkan sebagai paslon nomor urut 2 mengaku kekalahan dari kotak kosong pada Pilkada sebelumnya adalah akibat kesalahan pribadi.
“Saya menyadari, gara-gara saya terjadi Pilwako ulang ini. Oleh sebab itu, secara pribadi, saya mohon maaf lahir dan batin, atas kesombongan saya, atas jumawa saya, atas pede saya. Allah belum berkehendak,” ujarnya dengan suara bergetar.
Pernyataan itu disampaikan di hadapan ratusan pendukung yang memadati Ballroom Aston Emidary Bangka Hotel & Conference Center. Suasana yang semula riuh berubah haru saat Molen menyampaikan permohonan maafnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak menjaga suasana politik tetap kondusif menjelang pemungutan suara ulang yang akan digelar 27 Agustus 2025.
“Masih sisa 36 hari lagi. Setelah tanggal 27, semua akan kembali seperti semula. Rugi kalau sisa waktu ini diisi dengan hal yang tidak baik,” katanya.
Molen menilai nomor urut 2 yang didapatnya bersama Zeki adalah simbol harapan untuk melanjutkan pembangunan.
“Saya anggap ini pertanda baik. Bisa jadi dua periode untuk melanjutkan pembangunan Pangkalpinang,” tambahnya.
Kisah Anak Kampung yang Bangkit
Maulan Aklil adalah putra asli Pangkalpinang yang lahir di RS DKT pada 4 Maret 1976. Ia menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Sungailiat sebelum melanjutkan kuliah ke Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang.
Kariernya di birokrasi dimulai sejak menjadi CPNS di Kabupaten OKI tahun 1999. Ia kemudian meniti jenjang hingga meraih gelar S2 dan S3 di bidang ekonomi manajemen.
Pasca kekalahan dalam Pilkada sebelumnya, Molen mengaku banyak menerima cibiran. Namun ia memilih diam dan berserah.
“Saya tidak bisa memaksa orang untuk senang pada kita. Saya serahkan semua pada Allah,” ucapnya.
Ia juga mengingat pesan dari Ustaz Abdul Somad yang pernah disampaikan kepadanya:
“Angin topan, puting beliung, hanya akan melahirkan nakhoda yang tangguh.”
Empat Agenda Prioritas
Kini, Molen-Zeki kembali maju dengan membawa empat agenda utama, yaitu penciptaan lapangan kerja, pemerataan layanan kesehatan, akses pendidikan yang adil, dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Saya bukan siapa-siapa. Tapi kalau diberikan kesempatan, saya ingin memperbaiki dan mempersembahkan yang terbaik untuk kota ini,” pungkasnya.






Tinggalkan Balasan