Megapolitan.co – Isu penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah, demi menutup kebutuhan anggaran bencana di Sumatera sempat memicu polemik.

Usulan tersebut muncul sebagai bentuk empati terhadap korban bencana, namun pemerintah dengan tegas menolak opsi trade-off tersebut.

Pemerintah memastikan penanganan bencana tidak perlu mengorbankan asupan nutrisi generasi penerus.

Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil sikap tegas, perbaikan gizi adalah maraton, bukan lari jarak pendek yang bisa dijeda.

Menurut BGN, kebutuhan biologis akan nutrisi tidak mengenal kalender akademik.

Fokus utama selama masa libur sekolah diarahkan pada benteng pertahanan gizi, yakni kelompok B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menekankan urgensi ini agar rantai nutrisi tidak terputus.

“Periode 1000 hari pertama kehidupan adalah Golden Age nutrisi. Tak boleh ada jeda hanya karena libur sekolah,” ujarnya.

Kekhawatiran publik mengenai perebutan “kue” anggaran antara program gizi dan bantuan bencana langsung diredam oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

Ia menjamin bahwa kantong dana penanggulangan bencana nasional masih sangat tebal dan terpisah dari pos operasional MBG.

Ronnie Sahala
Editor