Megapolitan.co – Meningkatnya potensi cuaca ekstrem di awal musim penghujan mendorong Polda Banten memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di wilayahnya.
Langkah tersebut diwujudkan melalui Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Secara Serentak Tahun 2025, yang digelar di Lapangan Mapolda Banten, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolda Banten Irjen Pol Hengki bersama Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, dan diikuti oleh unsur TNI, BPBD, Basarnas, BMKG, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, serta relawan kebencanaan.
Apel tersebut menjadi bentuk sinergi lintas sektor untuk memastikan kesiapan personel, peralatan, dan strategi penanganan bencana, terutama menghadapi ancaman banjir, longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi saat curah hujan tinggi.
Kapolda Banten Irjen Pol Hengki mengatakan, apel siaga ini merupakan langkah penting untuk mengecek kesiapan seluruh unsur yang terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarana prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam,” ujar Hengki.
“Diharapkan seluruh personel dan stakeholder yang terlibat dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana demi menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat,” ucapnya lagi.
Hengki menjelaskan, Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan dengan puncak pada November 2025 hingga Januari 2026.
Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, kecepatan dan ketepatan respon menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana.
“Karena itu, diperlukan kesiapan yang optimal dari seluruh elemen bangsa, TNI, Polri, pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, serta seluruh masyarakat, guna menjamin respons cepat terhadap setiap situasi bencana,” tambahnya.
Dalam arahannya, Hengki juga menekankan pentingnya langkah-langkah konkret seperti deteksi dini wilayah rawan bencana, penyampaian imbauan kepada masyarakat, simulasi tanggap darurat rutin, serta penanganan bencana yang humanis dan profesional.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menyampaikan apresiasi atas inisiatif cepat Polda Banten dalam memperkuat mitigasi risiko bencana.
Ia menilai sinergi antara aparat keamanan dan instansi terkait menjadi kunci penting dalam meminimalkan dampak bencana di musim penghujan.
“Langkah cepat Polda Banten menjadi contoh nyata sinergi dan kepedulian antarinstansi. Dengan kesiapan yang matang, koordinasi yang solid, dan kerja sama semua pihak, kita optimis risiko bencana di Provinsi Banten dapat ditangani dengan cepat, tepat, dan efisien,” tegas Dimyati.
Apel kesiapan diakhiri dengan pengecekan pasukan serta sarana dan prasarana tanggap darurat, mulai dari kendaraan taktis, peralatan SAR, hingga logistik pendukung.






Tinggalkan Balasan